JENIS PERNAPASAN
- Pernafasan abdominal/ pernafasan perut dimana saat inspirasi otot diafragma kontraksi mendesak isi perut ke bawah dan udara masuk sedang waktu ekspirasi dinding perut kembali masuk ke dalam.
- Penafasan torakal bila pada saat inspirasi dan ekspirasi tampak elevasi dan depresi dinding dada sehingga tampak kembang kempis
- Pernafasan torako – abdominal merupakan pernafasan yang menggunakan gabungan kedua cara di atas.
- Tipe pernafasan dipengaruhi oleh
- posisi seseorang
- keadaan dinding dada/perut
- penyakit pada dinding dada, paru, maupun saraf
PROSES DI NASAL
- Rambut pada vestibulum nasi menahan benda kecil yang ikut udara pernafasan.
- Udara akan mengalir melalui meatus nasi
- Dalam rongga naal udara akan mengalami mekanisme AIR CONDITIONING dimana udara akan mengalami =
- penyaringan
- pemanasan
- kelembaban
- Akibat dari mekanisme tersebut menimbulkan turbulensi sehingga udara masuk ke dalam nasal dengan gferakan melingkar sehingga seluruh bagian berhubungan dengan rambut dan mukosa dalam rongga nasal
- Rambut akan menyaring dari benda asing
- Lapisan mukosa akan melapisi benda yang masih lolos dari penyaringan rambut hidung
PROSES PERNAPASAN
- Vebtilasi atau pernafasan paru-paru yaitu keluar masuknya udara dari atau udara daru luar [ atmosfir ] ke paru-paru/ alveoli
- Difusi O2 dan CO2 antara alveoli dan darah kapiler paru-paru
- Transport O2 dan CO2 di dalam darah dan cairan tubuh menuju ke sel
- Regulasi pernafasan
Waktu istirahat frekuensi pernafasan adalah 12-15x/ menit
Tiap kali bernafas aliran udara yang terhirup sebanyak 500 ml atau 6-8 liter/menit
Aksi silia dari organ sistem pernafasan akan membersihkan jalan nafas dengan menyapu deu ke arah hidung
MEKANISME PERNAPASAN
Kembang kempis paru disebabkan oleh ׃
1) Naik/ turunnya diafragma yang menyebabkan memendekkan diameter longitudinal atau memanjangkan diameter longitudinal rongga dada
2) Pengangkatan dan penurunan dari iga yang menyebabkan bertambah/ berkurangnya diameter anteroposterior dari rongga dada
MEKANISME KERJA DIAFRAGMA
- Diafragma memiliki struktur otot berbentuk bell.
- Pada inspirasi diafragma kontraksi, posisi diafragma mendatar dan mendorong rongga dada bagian bawah ke bawah, sehingga diameter longitudinal rongga dada bertambah yang menyebabkan tekanan dalam rongga dada berkurang
- Jadi inspirasi terjadi secara aktif.
- Pada proses ekspirasi diafragma relaksasi hingga diafragma ke atas.
- Ekspirasi terjadi secara pasif
- Ekspirasi terjadi akibat
- elastisitas recoil paru
- elastisitas rangka dada
- tonus otot dinding dada
- Pada ekspirasi yang berat/ susah, diafragma didorong oleh isi perut ke atas yang disebabkan oleh kontraksi otot dinding perut secara aktif.
- Pada inspirasi sternum tertarik ke atas dan iga tertarik ke muka oleh kontraksi otot golongan inspirasi dan menyebabkan diameter antero postrior meningkat.
TEKANAN INTRAPULMONAL
- Selama inspirasi tekanan intrapulmonal menjadi negatif sehingg audara masuk ke dalam paru-paru
- Sebalikanya waktu ekspirasi tekanan intrapulmonal menjadi lebih positif sehingga udara dalam paru-paru keluar.
- Bila rongga dada mengembang maka paru juga ikut mengembang.
- Paru mempunyai tendensi untuk colaps yang disebut recoil dari dinding dada disebabkan oleh =
- paru mempunyai banyak serabut elastik
- tegangan permukaan cairan yang melapisi alveoli paru kecil
- Suatu tekanan yang dapat menahan paru dari kolaps disebut TEKANAN INTRAPLEURAL / TEKANAN RECOIL
COMPLIANCE PARU
- Adalah kemampuan peregangan paru dan dinding dada oleh kenaikan tekanan intrapulmonal.
- Adanya kompliance paru karena paru dan dinding dada sangat elastik oleh=
- struktur jaringan paru yang elastik
- lapisan mukopolisakarida melapisi alveoli
- rangka dada yg terdiri tendon, otot dan jaringan elastik
- Keadaan – keadaan yang mempengaruhi kompliance paru =
- kerusakan jaringan paru yaitu fibrosis, edema alveoli
- kelainan dinding dada yaitu kiposis, skeliosis, fibrotik pleuritik, paralise otot.
PERAN SURFAKTAN
- Surfaktan adalah gabungan lipoprotein yang disekresi oleh sel khusus yaitu surfaktan secreting cells yang terdapat di epitel alveolar.
- Gabungan lipoprotein ini terutamam terdiri dari fosfolipid dipalmitoyl lecithin yang mempunyai sifat seperti deterjen yang dapat menurunkan tegangan permukaan cairan yang melapisi alveoli sehingga terjadi pengembangan paru
- Surfaktan berfungsi mengurangi tegangan permukaan cairan yang melapisi alveoli sehingga mencegah alveoli kolaps.
- Surfaktan diproduksi pada kehamilan 28-32 minggu.
- Bila bayi baru lahir akan menangis dan menarik nafas, hal ini menyebabkan terbukanya alveoli-alveoli.
- Tetapi bila bayi tersebut tidak mensekresi surfaktan secara adekuat maka akan terjadi kesulitan pengembangan alveoli.
- Bayi ini dapat meninggal karena pernafasan yang tidak normal.
- Kelainan ini disebut Hialin Membran Disease atau Respiratory Distress Syndrome.
DIFUSI GAS DI PARU
- Difusi adalah pergerakan molekul=molekul dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.
- Besarnya difusi dipengaruhi oleh perbedaan konsentrasi dari zat tersebut dan perbedaan tekanan dari zat tersebut.
- Perbedaan ini disebut Diffusion Gradien atau Gradien konsentrasi
PROSES DIFUSI GAS DI PARU
- Proses difusi terjadi di alveoli yang berjimlah 300 juta pada kedua paru.
- Dinding alveoli yang tipis berdampingan dengan kapiler darah diluarnya.
- Difusi gas antara alveoli dan kapiler darah melalui membran yg disebut membran respiratory atau membran paru.
PENGAMBILAN O2 OLEH DARAH KAPILER
- Gas O2 dalam alveoli secara konstan berdifusi masuk dalam darah kapiler paru.
- Kapiler darah sudah dipenuhi O2 pada 1/3 perjalanan dalam paru dan hanya sedikit tambahan difusi pada 2/3 perjalanannya.
- Untuk memenuhi kebutuhan O2 yang meningkat maka curah jantung meningkat sehingga semakin banyak darah yang mengalir dalam paru-paru dan berdifusi dengan alveoli
- Kapasitas difusi O2 adalah 21ml/ menit
- Jumlah CO2 yang berdifusi melalui membran adalah 230 ml/menit
- Pada latihan kapasitas difusi meningkat 3x lipat menjadi 65 ml/ menit
REAKSI ANTARA O2 DAN HEMOGLOBIN
- Normal 97% O2 ditransport dari paru ke jaringan diangkut oleh ikatan kimia dengan hemoglobindi dalam butir-butir darah merah.
- 3% sisanya larut dalam plasma darah.
- molekul O2 berikatan secara reversibel dengan bagian heme dari hemoglobin artinya saat pO2 tinggi misal pada kapiler maka O2 berikatan dengan hemoglobin
- Namun saat pO2 rendah misal pada kapiler jaringan maka O2 akan melepaskan diri dari ikatan dengan hemoglobin.
- Hal ini merupakan dasar transport O2 dari paru ke jaringan oleh darah.
0 komentar:
Posting Komentar